Senin, 30 September 2024

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Bernapas adalah proses memasukkan oksigen ke dalam tubuh serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air dari tubuh.

Organ-organ pada sistem pernapasan manusia antara lain rongga hidung, faring, laring, tenggorokan, bronkus, paru-paru dan alveolus.

1. Rongga hidung (Cavum nasialis)

Hidung merupakan saluran pernapasan yang langsung terhubung dengan udara luar. Hidung tersusun atas tulang rawan dan memiliki dua bua rongga dengan satu buah sekat. Di dalam hidung terdapat rambut dan lendir. 

    a. Rambut-rambut di dalam rongga hidung berfungsi menyaring udara pernapasan.

    b. Selaput lendir (mukosa) berfungsi menghangatkan dan melembapkan udara pernapasan agar sesuai dengan kondisi suhu dalam tubuh.

    c. Leukosit di dalam lendir berfungsi membunuh kuman-kuman yang masuk bersama udara pernapasan.

2. Faring (Tekak)

Faring terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Panjang faring orang dewasa sekitar 4 cm. Faring tersusun atas otot lurik yang dilapisi membran mukosa. Faring berfungsi sebagai saluran udara dan saluran makan

3. Laring(Pangkal tenggorokan)

Laring terletak pada bagian belakang faring. Di dalam laring terdapat katup (epiglotis) dan pita suara.

    a. Katup (epiglotis) berfungsi mengatur makanan dan udara melewati salurannya masing-masing

    b. Pita suara. Udara yang melewati laring akan menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan gelombang suara.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

    Batang tenggorokan atau trakea merupakan saluran pernapasan yang memanjang dari pangkal rongga mulut sampai ke rongga dada. Panjang trakea orang dewasa sekitar 10-12 cm dengan diameter 2 cm. Trakea menghubungkan laring dengan bronkus. Dinding trakea merupakan gelang-gelang yang tersusun atas tulang rawan, di dalamnya terdapat sel-sel epitel dengan rambut getar. Rambut getar berfungsi mengeluarkan kotoran yang masuk bersama udara pernapasan.

5. Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Batang tenggorokan bercabang ke kanan dan ke kiri, tiap-tiap cabang bermuara di paru-paru. Cabang batang tenggorokan disebut bronkus. Panjang bronkus sekitar 5 cm dengan diameter 11-13 mm. Bronkus kemudian bercabang lagi sebanyak 20-25 percabangan membentuk bronkiolus. Pada bagian ujung setiap cabang bronkiolus terdapat gelembung-gelembung udara yang disebut alveolus. Bronkus, bronkiolus dan alveolus terdapat di dalam paru-paru.

6. Paru-paru (Pulomo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan terdiri atas dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir (lobus), sedangkan paru-paru kiri hanya memiliki dua gelambir. Pada bagian luar paru-paru terdapat dua lapis selaput pembungkus paru-paru yang disebut pleura. Di dalam pleura terdapat cairan limfa yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika mengembang dan mengempis.

7. Alveolus

Alveolus tersusun atas jaringan epitel pipih dengan dinding yang elastis dan mengandung banyak kapiler darah. Struktur tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran gas secara difusi. Alveolus berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Alveolus berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur untuk memperluas bidang pertukaran gas.


Mekanisme Pernapasan pada Manusia

Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap, yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal). 

Pernapasan luar merupakan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dan darah. Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu karbon dioksida meninggalkan darah dan oksigen masuk ke dalam darah melalui difusi. Selanjutnya oksigen akan berikatan dengan protein dalam darah yang disebut hemoglobin (Hb) dan membentuk oksihemoglobin.

Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan dalam, darah masuk ke jaringan tubuh. Oksigen akan melepaskan ikatannya dengan hemoglobin dan berdifusi masuk ke cairan jaringan tubuh.

Proses difusi oksigen terjadi karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler darah lebih tinggi daripada tekanan parsial oksigen dalam sel-sel tubuh. Setelah sampai dalam jaringan, gas oksigen digunakan untuk respirasi sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbon dioksida yang terbentuk dari proses respirasi sel. Hal ini mengakibatkan tekanan parsial karbon dioksida dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan tekanan parsial karbon dioksida dalam kapiler darah. Oleh karena itu, karbon dioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke kapiler dara yang kemudian akan dibawa eritrosit menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, karbon dioksida akan berdifusi dari kapiler darah menuju alveolus. Hal ini terjadi karena tekanan parsial karbon dioksidadi kapiler darah lebi tinggi daripada tekanan parsial karbon dioksida dalam alveolus. Akhirnya karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi. 

Pada saat bernapas terjadi dua peristiwa yaitu inspirasi dan ekspirasi. inspirasi adalah proses pengambilan oksigen dari udara luar masuk ke dalam tubuh. ekspirasi adalah proses pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh. 



Selasa, 05 Maret 2024

INTERAKSI ANTARORGANISME DALAM EKOSISTEM

INTERAKSI ANTARORGANISME DALAM EKOSISTEM

1. Predasi
    Bentuk hubungan antara pemangsa (predator) dan yang dimangsa.untuk makanannya
    Contoh : kucing dengan tikus, harimau dengan rusa, ular dengan tikus

2. Kompetisi
    Bentuk hubungan yang terjadi jika dua jenis makhluk hidup atau lebih hidup pada habitat yang sama dan memperebutkan sumber daya alam yang sama.
    Contoh : kambing dan sapi memperebutkan rumput 

3. Simbiosis
    Simbiosis adalah hidup bersama antara dua atau lebih organisme yang berbeda jenisnya dalam hubungan yang bersifat erat. Simbiosis dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis parasistisme, simbiosis komensalisme dan simbiosis mutualisme.

    a. Simbiosis Parasitisme
        Simbiosis parasitisme merupakan hubungan antarorganisme di mana salah satu organisme memperoleh keuntungan, sedangkan organismme yang lain dirugikandalam hubungan tersebut.

Contoh-contoh simbiosis parasitisme
1) Benalu dengan tumbuhan inang 
        Benalu hidup   menempel pada tumbuhan inang untuk mengambil air dan mineral dari dalam tubuh inagnya menggunakan akar hisap (haustorium).air dan mineral tersebut selanjutnya akan dibawa ke daun untuk dibuat zat makanan melalui proses fotosintesis.
Benalu mampu melakukan proses fotosintesis karna daun-daunnya berklorofil.Oleh karna itu benalu disebut tumbuhan setengah parasit.
2) Tali putri yang denan tanaman beluntas
         Tali putri yang hidup menempel pada tumbuhan inang ,misalnya tanaman beluntas,merupakan tumbuhan parasit sejati.Hal itu disebabkan tali putri tidak mempunyai klorofil.Oleh karna itu ,untuk dapat melangsungkan hidup tali putri menyerap sari makanan yang berupa zat organik dari tumbuhan inangnya.
3) Cacing pita dalam tubuh manusia 
        Larva cacing pita hidup dalam tubuh sapi atau babi.Larva masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi daging sapi atau babi yang sudah terinfeksi larva cacing pita.Selanjutnya,larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa dalam usus manusia. Cacing pita menyerap sari-sari makanan yang seharusnya digunakan oleh tubuh manusia. Dengan demikian, cacing pita adalah parasit sejati yang merugikan.
4)Rafflesia arnoldi dengan tumbuhan inang
        Tumbuhan ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun,tetapi mempunyai tabung-tabung yang dapat menembus jaringan pada tabung inangnya. Rafflesia sp. Merupakan tumbuhan langka yang memiliki bunga terbesar, berdiameter 1-1,5 meter.

     b.  Simbiosis Komensalisme
           Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antaroganisme di mana salah satu     pihak memperoleh untung dan pihak lain tidak mendapatkan untung atau rugi.

Contoh-contoh simbiosis komensalisme 
1) Anggrek dengan tumbuhan inang 
        Anggrek merupakan tumbuhan hijau yang secara alamiah mempunyai habitat dalam hutan yang lebat. Tumbuhan anggrek menempel pada bagian pohon yang tinggi  agar mendapatkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Akar anggrek menyerap air dan mineral  dari luar kulit pohon yang ditumpangi , atau menyerap zat-zat anorganik dari luar kulit batang tumbuhan  inangnya yang lapuk.
2) Ikan remoa dengan ikan pari
        Ikan remora melekatkan tubuhnya pada ikan pari dengan menggunakan sirip punggungnya yang telah berubah menjadi alat penghisap.ketika ikan pari memperoleh mangsa ikan remora akan mendapat sisa-sisa dari mangsa ikan pari tersebut .Disamping itu, karena melekat pada tubuh ikan pari,ikan remora akan aman manakala ada ikan ikan lain memangsanya .jadi,jadi dalam hal ini ikan remora akan mendapat keuntungan, sedangkan ikan pari tidak terganggu atau tidak dirugikan.
3) Paku tanduk rusa dengan pohon inang
        Tumbuhan paku tanduk rusa atau simbar menjangan ditanam atau ditempelkan pada pohon, baik di taman maupun di halaman sebagai tanaman hias. Sifat tumbuhan ini mirip dengan anggrek, vanili, dan paku picis. Meskipun tubuhnya menempel pada batang suatu pohon, tumbuhan tersebut tidak merugikan karena tidak menyerap zat-zat makanan dari pohon yang ditumpanginya.
4) Bakteri pembusuk dalam usus besar manusia
        Bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia menyerap zat-zat makanan yang sudah tidak dapat dicerna oleh tubuh. Dalam hal ini, bakteri   tersebut mendapatkan keuntungsn, tetapi tidak merugikan manusia yang ditumpanginya.

    c. Simbiosis Mutualisme
        Simbiosis mutualisme merupakan hubungan antaroganisme di mana kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan. 

Contoh-contoh simbiosis mutualisme
1) Burung jalak dan kerbau
        Burung jalak mendapatkan makanan dengan memakan kutu kerbau, sedangkan kerbau terbebas dari gangguan kutu.
2) Lebah dan tumbuhan berbunga
        Lebah mendapatkan madu atau nektar dari bunga, sedangkan tumbuhan berbunga dibantu penyerbukannya oleh lebah. Pada waktu lebah hinggap di atas bunga, kaki lebah menyentuh benang sari bunga. Ada kemungkinan beberapa benang sari menempel pada kaki lebah. Apabila kaki lebah menyentuh kepala putik, sebagian serbuk sari ada yang jatuh di atas kepala putik sehingga terjadilah penyerbukan.
3) Kutu daun dan Semut hitam
        Kutu daun merupakan serangga kecil dengan panjang sekitar satu milimeter. Mereka mengisap getah batang tumbuhan yang masih muda menggunakan mulut pengisap yang tajam untuk menghasilkan cairan manis.
        Semut hitam memanfaatkan kutu daun dengan menepuk atau menekan punggung kutu daun untuk mendapatkan cairan manis. Agar kutu daun selalu menghasilkan cairan manis, semut memindahkan letak kutu daun. Perpindahan itu menguntungkan kutu daun untuk mendapatkan getah pohon yang baru.
4) Lumut kerak
        Lumut kerak (lichen) terbentuk dari simbiosis antara ganggang hiaju dan jamur tertentu dari kelas Ascomycetes. Ganggang hijau mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis itu digunakan bersama oleh ganggang hijau dan jamur. Berarti, ganggang memberikan keuntungan kepada jamur.
        Sel-sel ganggang hijau yang berukuran lebih kecil daripada hifa jamur dapat tetap terjaga dari kerusakan karena terlindungi oleh hifa-hifa (miselium) jamur. Jamur juga menyediakan air dan mineral yang akan digunakan ganggang hijau untuk fotosintesis.
5) Anemon laut dan ikan badut
        Ikan badut mendapat perlindungan dengan bersembunyi di balik anemon laut, sedangkan anemon laut mendapat nutrisi dari sisa-sisa makanan ikan badut.

4. Netral
    Hubungan dua jenis organisme atau lebih hidup bersama dalam suatu habitat, namun tidak saling memperebutkan sumber daya alam yang sama.
    Contoh : kambing dan kucing di lapangan

5. Amensalisme
    Hubungan antara dua jenis makhluk hidup atau lebih yang menyebabkan salah satu makhluk hidup terhambat pertumbuhannya atau mati.
    Contoh : jamur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum menghasilkan zat penisilin yang dapat mematikan bakteri di sekitarnya.

Kamis, 22 Februari 2024

Ekosistem

Ekosistem

Pengertian dan Jenis ekosistem

Ekosistem adalah Hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik.

Ekosistem dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi secara alami. Misalnya, padang rumput, sungai, hutan dan laut.

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kebun, sawah, kolam, tambak dan waduk.

Komponen-Komponen Penyusun Ekosistem

1. Produsen

    Tumbuhan hijau merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Zat makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan sisanya disimpan sebagai cadangan makanan dalam akar, batang, buah dan biji. Simpanan atau cadangan makanan pada tumbuhan akan dimakan oleh hewan dan manusia. Karena itulah tumbuhan hijau disebut produsen.

2. Konsumen

    Hewan dan manusia tidak dapat menyusun makanan sendiri seperti tumbuhan hijau. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hewan dan manusia memakan tumbuhan hijau secara langsung atau memakan makhluk hidup lain. Karena itulah hewan dan manusia disebut konsumen. Konsumen yang langsung memakan produsen disebut konsumen pertama. Konsumen yang memakan konsumen pertama disebut konsumen kedua, dan seterusnya.

3. Pengurai (Dekomposer)

    Pengurai (Dekomposer) adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati ataupun kotoran makhluk hidup menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana. Pengurai mampu mengubah zat-zat organik di dalam sisa-sisa tubuh makhluk hidup atau kotoran makhluk hidup menjadi zat-zat organik. Kemudian, zat-zat anorganik di dalam tanah (unsur hara) digunakan oleh tumbuhan untuk membentuk zat makanan.

    Pengurai meliputi berbagai macam mikroorganisme. Mikroorganisme meruapakan organisme mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung (dapat dilihat menggunakan mikroskop). Mikroorganisme antara lain terdiri atas berbagai macam bakteri yang hidup bebas dan jamur saprofit.

    Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati. Bangkai hewan dan sisa bagian tumbuhan yang mati akan membentuk sampah. Beberapa waktu kemudian, sampah tersebut akan terurai menjadi bagian-bagian yang sangat kecil berupa unsur sederhana yang meresap ke dalam tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan. Proses ini berlangsung karena adanya organisme pengurai.


Diskusikan...

1. Apa yang akan terjadi apabila di dunia ini  tidak ada pengurai?

2. Apakah semua jenis sampah mampu dihancurkan atau diuraikan oleh pengurai?

3. Sebutkan sampah yang tidak mampu diuraikan oleh pengurai.

4. Bagaimana cara menanggulangi sampah yang tidak dapat terurai?

Kamis, 08 Februari 2024

KUNCI DETERMINASI

Kunci Determinasi merupakan urutan sifat sebagai kata kunci untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut.

1. Bacalah sifat makhluk hidup pada nomor (1.a).

2. Jika pernyataan sesuai dengan nomor (1.a), pindah ke nomor yang ditunjuk pada akhir kalimat nomor (1.a), misal nomor (2), dan seterusnya hingga diperoleh nama makhluk hidup.

3. Jika pernyataan tidak sesuai dengan nomor (1.a), langsung ke nomor (1.b). Jika sifat sesuai dengan pernyataan nomor (1.b), maka langsung ke kalimat sesuai dengan nomor yang ditunjuk oleh nomor pada akhir kalimat nomor (1.b), misal nomor (3), dan seterusnya.

Contoh 1:

Tentukan nama tumbuhan berikut dengan kunci determinasi yang tersedia sesuai dengan ciri-cirinya.

         (1)


(2)


          (3) 


           
           (4)


1.a.     Tulang daun menyirip ........... 2

1.b.     Tulang daun sejajar .............. 3

1.c.     Tulang dau melengkung ......... 4

2.a.     Daun majemuk ..................... belimbing

2.b.     Daun tunggal ........................ mangga

3.a .    Daun majemuk ..................... kelapa

3.b.     Daun tunggal ........................ padi
4.       Daun majemuk ..................... gadung

Berdasarkan kunci determinasi, maka:
Daun nomor 1 adalah daun gadung (nomor  1.c.-4.).
Daun nomor 2 adalah daun belimbing (nomor 1.a.-2.a.).
Daun  nomor 3 adalah daun mangga (nomor 1.a.-2.b.).
Daun nomor 4 adalah daun padi (nomor 1.b.-3.b.).

Contoh 2:
Tentukan nama hewan berikut dengan kunci determinasi sesuai dengan ciri-cirinya.

(1)

(2)

(3)

(4)


1.a.     Tubuh beruas-ruas ........... 2
1.b.     Tubuh tidak beruas-ruas .. 3
2.a.     Memiliki sayap ................ kupu-kupu
2.b.     Tidak memiliki sayap ....... udang
3.a.     Berkulit duri .................... landak laut
3.b.     Tidak berkulit duri ........... planaria

Berdasarkan kunci determinasi, maka:
Hewan nomor 1 adalah udang (nomor 1.a.-2.b.).
Hewan nomor 2 adalah landak laut (nomor 1.b.-3.a.).
Hewan nomor 3 adalah planaria (nomor 1.b.-3.b.).
Hewan nomor 4 adalah kupu-kupu (nomor 1.a.-2.a.).


SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Bernapas adalah proses memasukkan oksigen ke dalam tubuh serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Organ-organ pada sistem ...