Selasa, 28 September 2021

SOSIOLOGI KELAS 12 BAB I SEM I

 

Perubahan Sosial

Apa Itu Perubahan Sosial?

Pengertiannya sih sederhana saja, perubahan sosial yang bisa dilihat adalah pergeseran nilai, norma, sikap, atau pola dalam masyarakat itu sendiri. Sistem sosial biasanya menandai perubahan ini, dimulai dari beberapa hal tadi yang sudah tidak berjalan sesuai porsinya.
Jadi, perubahan sosial dapat terjadi karena perubahan kondisi geografi, perubahan kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Biasanya, perubahan ini akan memengaruhi keseimbangan sosial yang telah ada sebelumnya, beberapa perubahan akan memberikan pengaruh yang besar, sedangkan beberapa perubahan lainnya hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap keseimbangan sosial tersebut.

Penyebab Perubahan Sosial

Seperti disebutkan di atas, nilai-nilai atau sistem sosial yang bergeser atau tidak seperti sedia kala adalah pengertian perubahan sosial. Tapi, apa yang menyebabkannya? Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dipicu karena adanya rasa ketidakpuasan dengan kondisi saat ini atau timbulnya keinginan untuk menjadi lebih baik.
Perubahan seperti ini dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar atau dari dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial ini bisa berlangsung secara sadar dengan penuh perencanaan, juga dapat berlangsung secara tidak sadar.
Perubahan Sosial disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Faktor Internal
A. Perubahan Jumlah Penduduk
B. Penemuan Penemuan Baru dalam Masyarakat
C. Konflik
D. Pemberontakan atau Gerakan Revolusi
2. Faktor Eksternal
A. Alam
B. Peperangan
C. Pengaruh dari Masyarakat lain

Bentuk Perubahan Sosial

Setiap masyarakat pasti akan merasakan perubahan sosial baik itu secara lambat ataupun dengan cepat. Perubahan sosial ini juga tidak akan berhenti berkembang (dinamis). Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan membuat perubahan pada lembaga–lembaga sosial lainnya.
Perubahan yang cepat dapat menyebabkan disorganisasi dalam suatu kelompok masyarakat, disorganisasi ini biasanya bersifat sementara. Perubahan tidak hanya dibatasi oleh bidang kebendaan (materi) atau bidang spiritual, keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat satu sama lain.

Contoh Perubahan Sosial di Sekolah

Quipperian, jika kita ingin melihat atau menyadari Perubahan Sosial yang gamblang dan mudah, kamu bisa melihatnya dari seklilingmu. Dalam hal ini, kita akan mengambil contoh Perubahan Sosial di dalam sekolah. Yuk , simak:
SMAN 33 Tangerang adalah sekolah yang belum lama berdiri. Mungkin tepatnya ketika Presiden Jokowi terpilih menjadi Presiden. Ketika saya pertama kali sekolah di sana, yang saya lihat adalah SMAN 33 hanya mempunyai 1 gedung utama, dan tentu saja belum ada fasilitas yang memadai untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Saat itu, belum ada ruang seperti ruang Multimedia, perpustakaan dan lain lain. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pun terganggu dikarenakan kelas yang belum mencukupi kapasitas muridnya. Walaupun terganggu KBM pun masih dilaksanakan.

    Seiring berjalanya waktu, SMAN 33 pun mulai membangun gedung baru dan fasilitas lainnya. Mungkin karena bantuan dari pemerintah dan dana awal tahun yang disumbangkan oleh siswa-siswi SMAN 33 menjadikan sekolah ini berkembang. Mulai dari situlah SMAN 33 mulai terpadu sistem KBM maupun fasilitasnya juga sudah lebih mencukupi. Bahkan adanya wifi sangat membantu untuk mencari bahan pelajaran.

Quipperian, dari contoh di atas, kalian tahu kan Perbahan Sosial yang terjadi pada SMAN 33 tersebut? Pokoknya ingat saja, ketika ada sebuah perubahan dalam sistem sosial yang berkembang, maka Perubahan Sosial akan terjadi.

Pengujian :
Apa perubahan sosial yang ada pada lingkungan sekolahanmu ? dan bagaimana dampak yang terjadi

Minggu, 26 September 2021

FUNGSI SOSIOLOGI UNTUK MENGENALI GEJALA SOSIAL DI MASYARAKAT (KELAS X BAB I)

 

Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Penilaian Sosial di Masyarakat


Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Penilaian Sosial di Masyarakat (Materi Pembelajaran SMA Kelas X K.13)

     Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti teman atau kawan, dan logo yang berasal dari kata Yunani yang berarti 'ilmu'. Merujuk pada arti dua kata tersebut, maka sosiologi berarti ilmu tentang teman. Dalam arti yang lebih luas, sosiologi diartikan sebagai ilmu yang berinteraksi manusia dalam masyarakat. Sosiologi menyetujui mengkaji acara-peristiwa dalam kehidupan masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama.
     Istilah sosiologi pertama kali digunakan Auguste Comteuntuk membicarakan situasi masyarakat Eropa pada saat itu. Sosiologi sebagai ilmu mulai dikenal sejak abad ke-19 dengan melepaskan diri dari filsafat. Sosiologi adalah ilmu yang menghubungkan kehidupan bersama dalam masyarakat, dan ikatan ikatan-ikatan antarmanusia dalam kehidupan. Sosiologi mencoba memahami sifat dan tujuan hidup bersama, terbentuk, tumbuh, dan berubah kumpulan-kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat lengkap tentang cara hidup bersama dalam setiap persekutuan hidup manusia. Ringkasnya, sosiologi merupakan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang membahas manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak termasuk individu yang terlepas dari golongan atau masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah laku, dan kesenian,
     Seiring dengan perkembangan Sosiologi, berikut ini merupakan pengertian sosiologi menurut pendapat para ahli.
  • Sosiologi adalah ilmu yang menghasilkan manusia yang memiliki naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya (Comte Agustus).
  • Sosiologi adalah ilmu yang menghasilkan fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta memiliki kekuatan yang mendukung dan mengendalikan (Emile Durkheim).
  • Sosiologi adalah ilmu yang melakukan tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan pertimbangan dan berorientasi pada orang lain (Max Weber).
  • Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hubungan sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta sifat dan perubahanperubahan dalam lembaga-lembaga dan ide-ide sosial (PJ. Bouman).
  • Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang:
  1. Hubungan dan interaksi timbal balik antara aneka macam sosial, misalnya antara ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.
  2. Hubungan dan saling mempengaruhi antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala, gejala, gejala, biologis, dan sebagainya.
  3. Ciri-ciri umum semua jenis ciri sosial (Pitirim A. Sorokin).
  • Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang membahas struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial (Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi).
  • Sosiologi adalah sebuah studio yang mengkaji masyarakat yang mencapai kesatuan, kebernya, dan cara-cara masyarakat yang berubah (Kingsley Davis).
          Sebagai ilmu, Sosiologi memiliki ciri:
  1. Empiris (berdasarkan hasil observasi atau pengumpulan)
  2. Teoritis (berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi)
  3. Kumulatif (teori-teori sosiologi dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, dikembangkan dan diperhalus teori-teori lama)
  4. Non-Etis (tidak mempersoalkan fakta yang buruk, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut sebagai analitis)
     Dalam diskusi masyarakat, sosiologi memfokuskan studinya pada hal-hal seperti hubungan timbal-balik antara manusia satu dan manusia lain, hubungan antar individu dan kelompok. hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lain, proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
     Sosiologi secara umum mengenai studi tentang manusia dalam masyarakat. Namun, para sosiolog umumnya memiliki perbedaan yang berbeda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk mengupas tentang masalah menyimpang pada manusia (sosiologi kriminal), ada juga yang mungkin lebih tertarik mengupas tentang politik dari kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmu dalam sosiologi.
     Sosiologi mengenal dua metode penelitian yaitu metode kualitatif yang dipakai penelitian dan metode kuantitatif (mengaitkan pernyataan berdasarkan angka-angka atau variasi-variasi yang berkaitan dengan skala, indeks, tabel, atau statistik uji).
Fungsi Sosiologi
     Secara umum, Sosiologi memiliki fungsi, yaitu fungsi Sosiologi dalam pembangunan, fungsi Sosiologi dalam mengatasi masalah sosial, Fungsi Sosiologi dalam perencanaan sosial, dan fungsi Sosiologi dalam penelitian. Keempat fungsi tersebut dapat ditampilkan sebagai berikut.
  1. Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan
  2. Fungsi Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial
  3. Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial
  4. Fungsi Sosiologi dalam Penelitian
Peran Sosiologi
  1. Sosiolog sebagai ahli penelitian. Para sosiolog melakukan penelitian ilmiah. Tujuannya adalah mencari data kehidupan sosial masyarakat.
  2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu menentukan kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
  3. Sosiolog sebagai persetujuan. Beberapa kegiatan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
  4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik
     Selain itu, sosiologi juga memiliki manfaat yang dapat memberikan pengetahuan tentang pola interaksi yang terjadi di masyarakat; dapat membantu masyarakat dalam mengendalikan atau mengendalikan anggota dalam kehidupan masyarakat; mampu mengkaji status dan peran anggota masyarakat, serta dapat menilai masyarakat atau budaya lain, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang nilai, norma, tradisi dan kepercayaan yang dianut masyarkat lain; serta memahami perbedaan yang ada, serta membuat generasi penerus bangsa lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam kesulitan.
PENGAYAAN
  1. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai ras, suku bangsa, adat istiadat, agama, dan bahasa daerah. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kemajemukan itu diharapkan dapat melahirkan persatuan dan kesatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Namun pada saat kemajemukan itu tidak jarang memunculkan konflik, seperti yang terjadi di Timika, Papua. Melihat fenomena tersebut, tindakan apa yang dapat kamu lakukan agar peristiwa itu tidak terjadi lagi pada suku bangsa yang lain?

PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

 

Materi Sosiologi Kelas XI: Pembentukan Kelompok Sosial


Materi Sosiologi Kelas XI: Pembentukan Kelompok Sosial



“Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi” (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt).
Manusia menjadi anggota dari berbagai macam kelompok sosial, bahkan sejak lahir dan dibesarkan. Kelompok sosial dengan demikian menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehingga perlu diketahui serta dimengerti.
A. Hakikat Kelompok Sosial
Pengertian Kelompok Sosial
Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
Syarat dan Ciri Kelompok Sosial
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok :
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut.
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain
4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses
B. Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
      Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
  1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
      Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya  tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
2. Dorongan untuk meneruskan keturunan
    Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai.
3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
     Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.
C. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
       Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
  1. Kedekatan
   Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan. Kedekatan geografis daerah asal, ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.
  1. Kesamaan
     Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain:
a. Kesamaan kepentingan
     Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
b. Kesamaan keturunan
    Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
        Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.
D. Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Klasifikasi Durkheim
1. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik
Merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.
2. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik
Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat.
Klasifikasi Ferdinand Tonnies
1. Gemeinschaf
Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah tangga.
2. Gesellschaft
Merupakan kehidupan public sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris
1. Kelompok primer
Ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa.
2. Kelompok sekunder
Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik
Klasifikasi W.G Sumner
1. In-group (kelompok dalam), dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian.
2. Out-group (kelompok luar), apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar munculah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan.
Klasifikasi Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal, yaitu:
1. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota, menurut Simmel bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai focus hubungan sosial dinamakan monad, berkembang menjadi dua disebut dyad dan triad.
2. Berdasarkan derajat interaksi sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-kelompok yang anggotanya saling mengenal (face to face grouping) dan kelompok-kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat.
3. Berdasarkan kepentingan dan wilayah
4. Berdasarkan derajat organisasi
5. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group
6. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder. Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
a. Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya, keluarga, kekerabatan, antar tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan. Ciri-ciri paguyuban, intim, privat, ekslusif
c. Patembayan, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relative pendek. Contohnya, hubungan dalam dunia industry atau organisasi politik.
Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat
Dimensi Hubungan Antarkelompok
Menurut Kinloch, hubungan antarkelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.
1. Kriteria fisiologis, didasarkan pada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras
2. Kriteria kebudayaan, diikat oleh persamaan budaya, seperti kelompok etnik suku bangsa, ataupun persamaan agama
3. Kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak
4. Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat
Dalam hubungan antar kelompok terdapat empat dimensi;
1. Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia
2. Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prejudice) atau stereotip
3. Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi
4. Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
Pola hubungan antarkelompok
1. Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur
2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok,
a. Genosida adalah pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu
b. Pengusiran
c. Perbudakan
d. Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam (apartheid)
e. Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya sehingga memunculkan kebudayaan campuran
3.   Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi
4. Integrasi, suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
5. Pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat.
Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua pola,
1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (migrant superordinate)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang (indigenous superordinate)

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 2:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Yad Mulyadi dkk. 2013. Sosiologi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada


Pengayaan :
Biasanya dilingkungan sekolahan kita terdapat atau mungkin banyak sekali muncul grup - grup atau kelompok yang sering dikenal dengan geng, nah menurut kalian bagaimana arah perkembangan kelompok tersebut dan dampaknya pada lingkungan sekitar

isikan argumen kalian dikolom komentar dibawah, sertakan nama, kelas dan tulis pertemuan kedua

SEMANGAT BELAJAR DIMASA PANDEMI

ISTIHSAN (SUMBER HUKUM ISLAM)

 

Pengertian Serta Contoh Istihsan dalam Kehidupan


Pengertian Serta Contoh Istihsan dalam Kehidupan
searchPerbesar
Contoh Istihsan. Foto: Pixabay
Istihsan secara etimologi merupakan bentuk masdar dari astahsin (استحسن) yang berarti menganggap baik sesuatu atau mengira sesuatu itu baik. Melansir buku Ushul Fiqh oleh Amir Syariffudin, arti lain dari istihsan adalah mengikuti sesuatu yang lebih baik atau mencari yang lebih baik untuk diikuti.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Ilmu Ushul Fiqih 1 & 2 oleh Drs. H. A. Basiq Djalil, istihsan menurut istilah Ahli Ushul Fiqih adalah:
‏ دليل يظهر في عقل المختهد يقتضي تجي قياس في على قياس جلئ أو استشاء جی من لحكم
Artinya: “Satu dalil yang keluar dari pemikiran seorang Mujtahid yang menetapkan kerajihan qiyas yang tidak terang (khafy) daripada qiyas yang terang (jaly), atau (merajihkan) ketentuan hukum yang khusus (juz'iy) dari ketentuan yang umum (kully).
Dari definisi tersebut, diketahui bahwa istihsan dilihat dari bentuknya dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
  1. Istihsan yang merajihkan qiyas Kahfy dari qiyas Jaly, yang demikian dinamakan istihsan qiyas.
  2. Merajihkan pengecualian hukum khusus daripada yang umum (kully).
Untuk memperjelas makna dari pengertian di atas, simak contoh istihsan berikut ini.
ADVERTISEMENT

Contoh Istihsan

Pengertian Serta Contoh Istihsan dalam Kehidupan (1)
searchPerbesar
Contoh Istihsan. Foto: Pixabay
Melansir dari buku Al-Syatibi oleh Hamka Haq Al-Badry, berikut ini contoh istihsan dalam beberapa kasus kehidupan.
  1. Bila seseorang telah mewakafkan sebidang tanah, maka hak pengairan dan hak lalu lintas pada tanah itu ikut terbawa karena di-qiyas-kan dengan menyewakan. Hal ini didasarkan pada manfaat tujuannya, meskipun tidak jelas kapan terjadi wakafnya. Sedang qiyas Jaly dalam hal tersebut, yaitu hak pengairan dan hak lalu lintas karena termasuk dalam wakaf yang telah di-qiyas-kan dengan jual beli.
  2. Nabi melarang menjual sesuatu yang belum ada, dalam hal ini termasuk ljarah, Musaqah, Muzara'ah, dan lain-lain. Tetapi karena masyarakat membutuhkannya maka dimungkinkan. Sehingga pada kasus ini terjadi istihsan ijma'.
  3. Adapula kasus pemandian umum. Menurut kaidah umum, jasa pemandian umum itu harus jelas, yaitu berapa lama seseorang harus mandi dan berapa liter air yang dipakai. Akan tetapi, apabila hal itu dilakukan maka akan menyulitkan bagi orang banyak. Oleh sebab itu, para ulama sepakat menyatakan bahwa boleh menggunakan jasa pemandian umum sekalipun tanpa menentukan jumlah air dan lamanya waktu yang dipakai.
  4. Kasus orang yang makan dan minum karena lupa pada waktu ia sedang berpuasa. Menurut kaidah umum (qiyas), puasa orang ini batal karena telah memasukan sesuatu ke dalam tenggorokannya dan tidak menahan puasanya sampai pada waktu berbuka. Akan tetapi, hukum ini dikecualikan oleh hadist Nabi SAW yang mengatakan: “Siapa yang makan atau minum karena lupa ia tidak batal puasanya karena hal itu merupakan rizki yang diturunkan Allah kepadanya.” (HR. Tirmidzi).
  5. Dokter pria diperbolehkan melihat aurat wanita dalam proses pengobatan. Menurut kaidah umum, seseorang dilarang melihat aurat orang lain. Tapi, dalam keadaan tertentu seseorang harus membuka bajunya untuk didiagnosa penyakitnya. Maka, untuk kemaslahatan orang itu, menurut kaidah istihsan seorang dokter dibolehkan melihat aurat wanita yang datang berobat kepadanya.

INTERAKSI ANTARORGANISME DALAM EKOSISTEM

INTERAKSI ANTARORGANISME DALAM EKOSISTEM 1. Predasi     Bentuk hubungan antara pemangsa (predator) dan yang dimangsa.untuk makanannya     Co...